langsung aja deh gan ke beritanya cekibrot....
----------------------------------------------------------------------
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menurunkan
tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line yang akan beroperasi mulai
2 Juli 2011. Penurutnan tarif itu disepakati dalam pertemuan antara PT
KCJ, PT Kereta Api, komunitas KRL Mania, dan anggota Komisi V Dewan
Perwakilan Rakyat RI di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Juni
2011.
Menurut anggota Komisi V DPR yang ikut pertemuan, Abdul Hakim, besaran
tarif tergantung jarak tempuh KRL. Untuk rute Jakarta-Bogor, tarif baru
ditetapkan Rp 7.000 atau turun Rp 2.000 dari tarif yang ditetapkan
sebelumnya sebesar Rp 9.000. Untuk tarif rute Jakarta-Depok sebesar Rp
6.000, Jakarta-Bekasi sebesar Rp 6.500, Jakarta-Tangerang Rp 5.500, dan
Jakarta-Serpong Rp 6.000. Sebelumnya, tarif untuk rute-rute tersebut
adalah Rp 8.000. Tarif lama ini sudah diterapkan saat uji coba pola
operasi tunggal pada Sabtu, 18 Juni 2011.
"Tarif-tarif itu dianggap paling rasional. Bisa diterima publik dan
masih dapat membantu biaya operasional KRL," kata Abdul saat dihubungi
Sabtu, 25 Juni 2011.
Juru bicara KRL Mania, Agam Fatchurrochman, mengatakan PT KAI sudah
berkomitmen menerapkan tarif baru kereta Commuter Line tersebut.
Rencananya, kata dia, tarif baru ini akan diumumkan PT KCJ pada malam
ini. Selain membahas masalah tarif, kata dia, pertemuan itu juga
membahas masalah jadwal KRL, khususnya jadwal KRL Ekonomi yang mengalami
kekacauan ketika uji coba pola operasi tunggal diberlakukan. "PT KAI
mengakui adanya pengurangan jadwal, tapi akan diperbaiki," kata Agam.
Menurut Agam, perbandingan jadwal antara KRL ekonomi tanpa AC dan
Commuter Line dari sebelumnya 1:7 menjadi 1:3. "Kami minta KRL hibah
dialokasikan menjadi KRL ekonomi panas. Anggota Komisi V juga
sependapat. Kami juga minta ada perbaikan layanan yang minimalis, sesuai
dengan tuntutan rekomendasi kami kemarin," kata Agam.
Pola operasi tunggal KRL yang rencananya akan diterapkan pada 2 Juli
2011 menuai banyak protes. KRL Mania mengaku keberatan dengan kenaikan
tarif sebesar 70 persen lebih yang mengikuti penerapan pola operasi baru
itu. Di samping itu, dikuranginya jadwal perjalanan KRL Ekonomi juga
menjadi masalah karena mengakibatkan terjadinya penumpukan penumpang.
"Perjalanan KRL secara umum juga mengalami penurunan, yakni sebesar 12
persen," ujar Agam.
Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/hg/la...343278,id.htmlyg seneng ma thread2 ane tolong gan
nya...