Cap tikus merupakan minuman tradisonal Sulawesi Utara (MANADO) yang mengandung alkohol bervariasi antara 30% s/d 90%. Cap tikus yang dibuat dari nira ini sering ditemukan diselundupkan keluar daerah serta menimbulkan kasus keamanan dan ketertiban masyarakat akibat konsumsi minuman keras tersebut.
Sejumlah petani di Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, menawarkan kepada pemerintah untuk mengelola cap tikus menjadi pengganti bahan bakar minyak, serta mendemonstrasikan bagaimana minuman keras ini dijadikan bahan bakar kendaraan bermotor.
Agak aneh didengarnya mungkin para pembaca mengira minuman ini dibuat dari binatang tikus, dinamakan cap tikus karena proses pembuatannya di sela-sela pepohonan seperti tempat tikus hutan hidup. dan proses fragmentasinya pun menyerupai tubuh tikus. "masuk dari hidung dan hasilnya keluar dari buntut"
Kalau baru pertama kali mencoba jangan melebihi seukuran anak ibu jari tertidur
(satu sloki saja), kalau seukuran tsb namanya "OBAT" kalau melebihi dari ukuran tsb resikonya penjara/rumah sakit/kuburan.
"MEMINUM SESUAI ATURAN BISA BERKHASIAT SEPERTI OBAT, TAPI KALAU MEMINUM SECARA BERLEBIHAN RESIKONYA BISA MASUK PENJARA/RUMAH SAKIT/KUBURAN" Tapi umumnya sebagian besar orang2 Sulut (Manado) sudah terbiasa dengan Minuman "Cap Tikus" ini jadi resiko tersebut sudah dianggap hal yang tabu, bahkan yg tidak pernah mencicipi minuman ini dianggap bukan ASLI orang Manado
Karena di lingkungan Sulawesi Utara (Manado) sendiri untuk acara minum-minum adalah suatu hal kebiasaan disaat santai berkumpul dengan teman-teman/sahabat/kerabat dan hampir tiap malam untuk melepas lelah setelah bekerja seharian dan umumnya kaum laki-laki bercengkrama bersama para sahabatnya sambil menikmati minuman "Cap tikus" ini.
- Spoiler:
(Santai bersama sahabat/kerabat sambil menikmati minuman "Cap Tikus" untuk melepas penat dan lelah setelah bekerja seharian)
PROSES PEMBUATAN MINUMAN "CAP TIKUS"Petani sejauh ini masih menggunakan teknologi tradisional, yakni saguer dimasak kemudian uapnya disalurkan dan dialirkan melalui pipa bambu ke tempat penampungan. Tetesan-tetesan air dari uap itulah yang kemudian dikenal dengan minuman Cap Tikus.
Minuman tersebut dibuat dari air enau (bhs. Manado : saguer) yang di fragmentasikan dengan cara didihkan dan diambil uapnya, dari uapnya tersebut akan menghasilkan buliran-buliran air. kucuran air pertama kali keluar (kurang lebih 1 ltr) mengandung kadar alkohol sekitar 90 %, kucuran air kedua hingga seterusnya mengandung alkohol antara 30-70%. Dari 20 ltr saguer (air enau) menghasilkan minuman cap tikus murni 10 ltr.
Minuman cap tikus tersebut tidak sulit untuk menjualnya karena si-pembuat tidak perlu jalan menawarkan ke warung-warung, si pembeli yang mendatangi ke tempat pembuatan, untuk harga 1 botol(750ml) berisi cap tikus murni di jual seharga Rp. 7.000,- per botol, dan si-empunya warung menjual ke konsumen seharga Rp. 10.000,- per-botol. Tetapi minuman tsb biasanya sudah tidak lagi murni karena sudah dicampur dengan air putih oleh si pemilik warung.
Cara membedakan minuman cap tikus yg murni dan yg sudah tdk murni, adalah yang masih murni akan berbau khas enau dan kalau yang sudah dicampur baunya sangat menyengat sekali (seperti bau apek).
LOKASI PEMBUATAN MINUMAN "CAP TIKUS"Lokasi Pembuatan minuman cap tikus ini tidak sembarangan. Harus bersusah payah untuk dapat mengetahui tempat pembuatan minumaman khas Sulut ini, kita harus dapt beriteraksi dengan penduduk setempat untuk dapat mengunjungi pembuatan minuman ini.
Lokasinya memang sangat terpencil sekali dan jauh dari lingkungan masyarakat dan berada di dalam hutan. Di tempat pembuatan "Cap Tikus" ini berdiri gubuk kecil yang berfungsi sebagai tepat mem-fragmentasikan saguer (air enau) di sebuah drum yang tertutup sangat rapat sekali, diatas drum tersebut terdapat sebuah bambu betung yng berfungsi untuk pembuangan uap saguer yg didihkan, bambu betung tersebut (yg dr drum) tersambung ke bambu yg satunya lagi (sepanjang 10 meter) dari bambu ke dua tsb tersambung lagi bambu betung yang panjangnya 10 meter juga utk mengalirkan hasil fragmentasi saguer ke tempat penampungan.
- Spoiler:
(jalan menuju pembuatan "cap tikus")(gubuk tempat pembuatan minuman cap tikus)(tungku fragmentasi saguer/air enau)(hasil fragmentasi saguer / air enau menjadi minuman "cap tikus")
Khasiat dari minuman ini menurut kalangan petani Khusunya di Manado/Minahasa adalah sebagai pendorong semangat kerja, dan napsu makan tetapi dengan aturan minum yg benar yaitu seloki, lebih dari seloki bisa menjadi mabok bahkan bisa langsung masuk kuburan.
Untuk saat ini minuman cap tikus sudah berubah khasiatnya karena sudah menjadi minuman tempat pelampiasan nafsu serta menjadi sarana mabuk-mabukan yang kemudian menjadi sumber malapetaka bagi si peminumya dan juga lingkungannya.
Biasanya Turis dari Mancanegara yang berkunjung ke Sulut tidak sedikit dari mereka memesan minuman "Cap Tikus" untuk di konsumsi mereka sendiri. Para turis tsb sangat menyenangi minuman khas Minahasa ini dan mereka bilang lebih
"ENAK DAN HANGAT" dibanding dengan minuman merk lain yang sudah terkenal, minuman cap tikus ini sudah melanglang buana ke negeri eropa dan mendapatkan predikat
"ANGGUR CAP TIKUS"Silahkan Mencoba --------------------------------------------