JAKARTA, KOMPAS.com —
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan,
dirinya bukan tipe pemimpin yang penakut dan peragu. Hanya saja, ia
terkadang memilih mengalah dalam konflik politik."Sekali-kali saya berkompromi, sekali-kali saya lebih baik membangun
konsensus. Bukan saya ragu atau tidak berani, tetapi karena saya tidak
ingin konflik makin menjadi-jadi. Benturan politik itu pada akhirnya
dapat membawa negara kita persis seperti situasi 11, 12, atau 13 tahun
yang lalu. Itu agar politik tidak terlalu panas," tutur Yudhoyono saat
menyampaikan kuliah kepresidenan bertajuk "Kepemimpinan" pada acara
"Indonesia Young Leaders Forum" di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis
(9/6/2011
Di hadapan para pemimpin muda, jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu
Kedua, pengurus DPP Hipmi, dan media massa, Presiden menyatakan lebih
menitikberatkan kerja sama dan kemitraan dalam menyelesaikan
permasalahan politik di Indonesia.
Presiden tak menginginkan terjadi
konfrontasi dalam penyelesaian politik di Indonesia.Menurut dia, itulah gaya, pilihan, dan kepercayaannya dalam memimpin.
Presiden juga mengakui terkadang bersikap pragmatis. Menurut Yudhoyono,
bersikap pragmatis bukan berarti tak memiliki visi. Ia kemudian mengajak
pemerintah dan rakyat untuk bersama-sama melihat tujuan dan sasaran
jangka menengah dan jangka panjang Indonesia.
Presiden juga menyadari banyaknya kritik yang diarahkan kepada dirinya
selama memimpin Indonesia. Ia menyatakan percaya pada reformasi, bukan
revolusi. Pasalnya, kata dia, reformasi memungkinkan pembangunan yang
berkelanjutan, stabil, dan seimbang, sementara revolusi hanya
mengakibatkan penjungkirbalikan dan kekacauan.
Ia menceritakan, selama tujuh tahun memimpin Indonesia, kerap kali
menghabiskan akhir pekannya untuk mengatasi masalah yang terus mengalir.
"Terkadang, Sabtu-Minggu pun kita harus menghabiskan waktu to solve the
problem, to handle the critical issues. Akan tetapi, ini tidak selalu
saya sampaikan kepada rakyat dan media massa supaya (masalah tersebut)
cepat selesai dan tidak menjadi isu atau kekhawatiran baru," ungkapnya.
http://nasional.kompas.com/read/2011...kut.dan.Peraguayo di komeng gan ! kalo berkenan Ts mengharapkan cendol segar
untuk di taro di
kulkas ane yang kosong....
kalo berkenan kiranya sudi di bantu vote