INILAH.COM, Sheffield – Saat ini, ‘penghuni’ Bumi sangat
bergantung pada tanah di Bumi untuk mendukung kehidupan. Gawatnya, tanah
di Bumi menghadapi lebih banyak ancaman dari perkiraan.
Ilmuwan Steve Banwart dari University of Sheffield mengatakan, di
beberapa bagian dunia, tanah mulai menghilang akibat erosi yang terjadi
secara besar-besaran telah ‘menelanjangi’ tingkat formasi tanah alam.
Banwart mengatakan, intensitas aktivitas manusia berdampak pada
kemampuan tanah menghasilkan makanan, menyimpan karbon dari atmosfer,
menyaring kontaminasi dari pasokan air dan menjaga keragaman alam yang
dibutuhkan.
Benwart terlibat dalam program peneliti Critical Zone Observatories
(CZO). Program ini didanai National Science Foundation and the European
Commission. Saat ini, tanah di Bumi berada di ‘zona kritis’ jantung
Bumi.
Salah satu tujuan CZO adalah mengembangkan model matematika guna
memprediksi cara tanah dan layanan yang disediakannya berubah seiring
makin intensifnya manusia menggunakan tanah.
"Tantangan sudah jelas. Kita butuh metode perkiraan guna mengukur dan
mencari cara terbaik memanfaatkan tanah, memberi pilihan untuk menjaga
atau meluaskannya, dan untuk menentukan cara menurunkan penurunan tanah
yang terjadi," paparnya.
"Kita harus segera mengetahuinya, setidaknya dalam satu dekade," pungkasnya. [mor]