Tampilan Home Page
http://www.football-saga.com/KOMPAS.com - Berangkat dari mimpi sepak bola Indonesia yang diharapkan dapat mendunia, para pendiri "Football Saga" membuat sebuah aplikasi game online khusus sepak bola. Salah satu pendiri Football Saga, Andrew P. Budianto berbagi cerita dengan Kompas.com saat ditemui di sela-sela pitching dengan para investor di Kantor Microsoft Indonesia, Sabtu (9/4/2011) pekan lalu.
Football Saga merupakan salah satu aplikasi game yang dikembangkan oleh Agate Studio. Agate Studio didirikan sejak 2009 dan kini menjadi salah satu pengembang game online Indonesia yang terbesar. Football Saga merupakan satu dari dua game online dibawah bendera Agate Studio yang memenangkan kompetisi iMulai 3.0 bersama NyanyiYuk.com.
Game online ini kini telah bisa dimainkan di Facebook, sama dengan aplikasi game Facebook yang selama ini dimainkan seperti FarmVille atau Poker. Pemain dapat memilih akan menjadi keeper, defender, midfielder, atau forward seperti bermain bola pada kenyataan aslinya. Pemain juga dapat memilih klub yang tersedia, dan juga dapat membangun karir mereka di dunia sepak bola maya.
"Ide awalnya karena melihat mimpi Indonesia yang ingin punya klub sepak bola yang melegenda dan mendunia. Kalau di dunia nyata sulit, kita coba wujudkan di dunia maya dulu," ujar Andrew. Ia dan teman-temannya juga melihat bahwa orang Indonesia sangat menggemari sepak bola, sehingga game ini pasti digemari menurut mereka.
Hal ini terbukti dari jumlah pengguna aktif baru dalam 3 minggu pertama Februari 2011 yang mencapai 20.000 orang. Sebanyak 97 persen adalah pengguna laki-laki dan sisanya pengguna perempuan. Dan uniknya, sebanyak 17. 189 pengguna berasal dari Indonesia, 284 pengguna dari Inggris, 263 pengguna dari Malaysia, 182 pengguna dari Turki, 151 pengguna dari Amerika Serikat, 106 pengguna dari Argentina, 89 pengguna dari India, 88 pengguna dari Italia, dan 79 pengguna dari Kanada.
Meski telah mencapai kesuksesan berdiri dibawah bendera Agate Studio, mendapat kesempatan untuk pitching dengan investor sebagai hadiah memenangkan kompetisi iMulai 3.0 tidak dilewatkan oleh Andrew dan teman-temannya. Mereka berusaha memberikan presentasi yang meyakinkan selama 15 menit plus tanya-jawab. Kendala yang dialami dalam pitching hampir sama dengan pemenang yang lain, yaitu keterbatasan waktu, penggunaan Bahasa Inggris, dan lelah usai menjalani jadwal bootcamp yang padat. Namun, mereka tetap berharap investor melirik produknya.